Analisis SWOT

 

Analisis SWOT

            Jumlah penduduk Indonesia tahun 2010 adalah 238.518.800 jiwa sedangkan pada tahun 2015 naik menjadi 255 461.700 jiwa. Sehingga dengan jumlah penduduk yang banyak Indonesia memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan hasil produksinya. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memberi kontribusi yang signifikan dalam perekonomian nasional. Pada tahun 2015, jumlah UMKM   diperkirakan  berjumlah  60,7 juta   unit   dan   sebagian   besar   merupakan usaha     berskala mikro (98,73 persen). Pertumbuhan UMKM dalam   periode  2011-2015      mencapai 2,4 persen, dengan pertumbuhan  terbesar  terdapat  pada  usaha menengah yaitu sebesar 8,7 persen.

 Produk ekspor Indonesia meliputi hasil produk pertanian, hasil hutan, hasil perikanan, hasil pertambangan, hasil industri dan begitupun juga jasa. Hasil pertanian meliputi karet, kopi kelapa sawit, cengkeh, teh, lada, kina, tembakau dan cokelat. Sedangkan hasil hutan diantaranya kayu dan rotan. Ekspor  kayu atau rotan tidak boleh dalam bentuk kayu gelondongan atau bahan mentah, namun dalam bentuk barang setengah jadi maupun barang jadi, seperti mebel.   Untuk hasil perikanan adalah ikan tuna, cakalang, udang dan bandeng. Sedangkan untuk hasil pertambangan diantaranya  ekspor timah, alumunium, batu bara tembaga dan emas. Untuk hasil industri antara lain semen, pupuk, tekstil, dan pakaian jadi. Dalam bidang jasa, Indonesia mengirim tenaga kerja ke luar negeri antara lain ke malaysia dan negara-negara timur tengah.

Jadi dapat disimpulkan bahwa barang-barang yang diekspor Indonesia masih didominasi pada barang-barang mentah, sedangkan jenis barang ekspor industri jumlahnya masih sedikit .   Sementara jenis barang yang diiimpor oleh Indonesia adalah barang konsumsi, bahan baku penolong, dan barang modal. Impor barang konsumsi terdiri dari daging lembu beku, susu bubuk, beras khusus, apel dan anggur. Sedangkan impor bahan baku penolong meliputi peralatan helikopter, kain katun. Kedelai, peralatan elektronik, bagian peralatan elektronik. Untuk impor barang modal meliputi laptop, telepon, mesin logam, penggilingan dan mesin air panas. 

Berdasarkan hasil analisis SWOT, maka strategi yang digunakan untuk meningkatkan hasil ekspor Indonesia adalah melalui diversifikasi produk industri, peningkatan produksi pertanian, perkebunan, eksplorasi sumber daya emas, teknologi tepat guna, modernisasi manejemen, memberikan bantuan promosi dan keringanan pajak bagi eksportir, serta meningkatkan daya saing produk.

 

  

Gambar 4.1 Matriks SWOT

                         

Faktor internal

1. Mempunyai sumber daya manusia  banyak (lebih 255 juta jiwa).

2.  Mempunyai sumber daya alam yang  belimpah seperti

 

1.  Pembangunan yang tidak merata.

2. . Sumber daya alam  banyak yang belum  dikelola dengan baik.

Faktor eksternal

pertanian, perkebunan,

perikanan,

kehutanan, dan cadangan emas

 

SO

1. Peningkatan

kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan sehingga dapat mengelola sumber daya alam dengan baik.

2. Produk ukm lebih diorientasikan untuk hasil ekspor.

3. Peningkatan nilai ekspor melalui diversifikasi produk, peningkatan produksi pertanian, perkebunan, eksplorasi sumber daya emas.

4. Memberikan

bantuan promosi dan keringanan pajak bagi eksportir.

3. Nilai impor yang tinggi tahun 2011-2015 impor lebih besar dari pada ekspor.

 

WO

1. Perbaikan sistem pemerintahan sehingga pembangunan dapat dirasakan lebih

Merata.

2. Dapat menekan nilai impor dan meningkatkan nilai ekspor .

Ancaman

1. Kurangnya kerjasama antara pelaku usaha dengan pemerintah.

2. Banyaknya produk impor  berdatangan yang

kualitasnya lebih baik.

3. Dengan adanya MEA akan membuat produk lokal tersaingi.

ST

1.Meningkatkan kerjasama antara pelaku usaha dengan pemerintah.

2.Legalitas usaha.

3.Para pelaku usaha harus dapat

mengembangkan

produk yang lebih mempunyai daya

saing.

4.Teknologi tepat guna.

WT

1. Modernisasi manajemen sehingga dapat memanfaatkan sumber daya alam dengan lebih baik.

2. Mengurangi impor dengan cara memperbanyak produksi non migas di dalam negeri.

3.Meningkatkan daya saing produk untuk meningkatkan nilai ekspor.

 

 

 

Sumber : Data diolah 2017

Berdasarkan hasil analisis SWOT, maka strategi yang digunakan untuk meningkatkan hasil ekspor Indonesia adalah melalui diversifikasi produk industri, peningkatan produksi pertanian, perkebunan, eksplorasi sumber daya emas, teknologi tepat guna, modernisasi manejemen, memberikan bantuan promosi dan keringanan pajak bagi eksportir.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GAYA PACARAN JAMAN SEKARANG

Cara Membuat Channel Youtube By Fajar Mahez

Cara Memperkenalkan Diri Yang Baik Dan Benar